Industri Pengolahan Kelapa di Indonesia Masih Prospektif - MadaniTec

Artikel Detail

Industri Pengolahan Kelapa Di Indonesia Masih Prospektif

Industri Pengolahan Kelapa Di Indonesia Masih Prospektif

Bisnis industri pengolahan kelapa di Indonesia masih prospektif dan terus berkembang di beberapa wilayah seperti Riau, Sulawesi Utara, Gorontalo, Jambi, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, dan Maluku Utara.

Beberapa waktu lalu, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ikma), Kementerian Perindustrian (Kemperin), Gati Wibawaningsih dan pemerintah Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara bersinergi membangun sentra IKM Kelapa Terpadu di Kabupaten Halmahera Barat.

Baca juga : Mesin Pengupas Sabut kelapa

“Sentra IKM ini diharapkan menjadi fasilitas pengembangan potensi kelapa di Halmahera Barat serta mampu menghasilkan berbagai komoditi produk turunan kelapa,” kata Gati Wibawaningsih dalam siaran persnya, Jumat (19/4/2019).

Gati Wibawaningsih memberikan apresiasi terhadap keseriusan pemerintah Kabupaten Halmahera Barat dalam pengembangan potensi kelapa untuk menjadi produk hilir yang bernilai tambah tinggi. Hal ini diwujudkan adanya pembangunan sentra kelapa terpadu di Desa Acango.

“Dari sentra tersebut, diharapkan dapat dihasilkan berbagai komoditas seperti arang batok kelapa, serta berbagai macam produk dari sabut kelapa, gula merah baik gula batok maupun gula semut, air kelapa (nata de coco, kecap), dan minyak goreng,” sebut Gati Wibawaningsih.

Gati Wibawaningsih menambahkan, pihaknya melakukan program pengembangan IKM kelapa terpadu melalui pendekatan regional yang selaras dengan kebijakan daerah untuk mendorong peningkatan produksi kelapa dan olahan turunannya dalam meningkatkan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat. Pengembangan ini tentunya berbasis kepada ketersediaan sumber daya alam, sumber daya manusia, teknologi tepat guna dan pasar.

“Kami bertekad untuk terus fokus mendorong sektor industri pengolahan kelapa di Tanah Air. Selain karena potensi alamnya yang melimpah, produk hilirisasi industri kita harus berbasis bahan baku dalam negeri dengan kualitas yang mampu kompetitif di pasar ekspor,” tegas Gati Wibawaningsih.

Baca juga : Mesin Pencukil Batok kelapa 2 Mata Pisau

Produk turunan kelapa sudah memberikan kontribusi nilai ekspor yang lebih besar jika dibandingkan dengan ekspor buah kelapa utuh. Data BPS tahun 2017 menunjukkan bahwa nilai ekspor buah kelapa sebesar US$ 121,9 juta, sedangkan nilai ekspor produk turunan kelapa mencapai US$ 1,2 miliar yang terdiri dari coco fibre, copra, desicated coconut, coconut cream, coconut sheel, charcoal dan coconut activate carbon.

Kemperin mencatat, Indonesia merupakan negara penghasil kelapa terbesar di dunia di atas Filipina, India, Srilanka, dan Brasil. Sementara itu, merujuk data BPS tahun 2017, luas area pohon kelapa mencapai 3,65 juta ha atau 14,58% dari 25,05 juta ha total areal perkebunan di Indonesia, dengan total produksi tanaman kelapa sebesar 2,87 juta ton.

Sedangkan, berdasarkan data Asian and Pasific Coconut Community (2018), jumlah petani yang terlibat dalam agribisnis kelapa sebanyak 5,09 juta rumah tangga.

Sumber: BeritaSatu.com

kami memproduksi alat pengolahan kelapa agar anda dapat meningkatkan produksi anda 

info lebih lanjut klick gambar dibawah

Related News

Peluang Bisnis Daur Ulang Plastik: Solusi Ramah Lingkungan Dan Menguntungkan

Peluang Bisnis Daur Ulang Plastik: Solusi Ramah Lingkungan Dan Mengunt...

March 12, 2025
  Masalah sampah plastik telah menjadi perhatian global karena dampaknya yang signifikan terhadap lingkungan. Setiap hari, jutaan ton plastik...
Fungsi Mesin Pencacah Rumput (Chopper)

Fungsi Mesin Pencacah Rumput (Chopper)

October 05, 2023
  Chopper adalah mesin yang digunakan untuk merajang rumput rumputan yang sebagai bahan pakan ternak. Selain itu juga dapat pula digunakan unt...
Pelatihan Merintis Usaha Es Puter Untuk Rumah Tangga Dan Ukm

Pelatihan Merintis Usaha Es Puter Untuk Rumah Tangga Dan Ukm

October 09, 2017
Salah satu kendala yang dihadapi sebagian besar pelaku pemula UMKM di Indonesia. Umumnya mereka tidak mengerti akan memulai usaha apa dan memilih prod...