Manfaatkan Sampah Daun Kering Untuk Dijadikan Kompos
57% sampah di Indonesia berasal dari bahan organik, termasuk dedaunan. Padahal, sampah organik yang berada di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) akan membawa masalah baru seperti bau yang tidak enak dan menghasilkan emisi metana yang mengakibatkan pemanasan global.
Pengolahan daun menjadi kompos bisa jadi salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan sampah ini. Artikel kali ini akan membahas manfaat dan cara membuat pupuk kompos dari daun kering dengan em4.
Tujuan Pembuatan Kompos dari Daun Kering
Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi penumpukan sampah daun. Selain itu, jika daun kering dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pupuk kompos akan membantu memperbaiki struktur dan kesuburan tanah.
Manfaat Pupuk Kompos dari Daun Kering bagi Tanaman
1. Mencegah Kekeringan pada Tanah
Kompos memiliki daya higroskopisitas atau kemampuan menyerap air yang tinggi. Tanah yang mengandung kompos lebih banyak menyerap air sehingga dapat mencegah kekeringan pada tanaman.
2. Mempercepat Pertumbuhan Tanaman
Kompos akan meningkatkan aktivitas mikroorganisme yang membantu penyerapan unsur hara pada tanah. Unsur hara makro dan mikro inilah yang akan membantu mempercepat pertumbuhan akar, batang, daun, buah, bunga dan biji tumbuhan.
Alat & Bahan Pembuatan Pupuk Kompos dari Daun Kering
Pupuk kompos dari daun kering dapat dibuat di rumah dengan peralatan sederhana, yaitu:
- Daun kering
- EM4
- Gula pasir
- Air
- Ember dan tutupnya
Cara Membuat Kompos dari Daun Kering Sederhana
Setelah menyiapkan alat dan bahan, beginilah tahapan pembuatan kompos dari daun kering dengan sederhana:
1. Pisahkan daun yang masih basah dan kering
Tujuan dari memisahkan ini adalah agar proses pengomposan dapat selesai di waktu yang sama karena daun kering dan daun basah membutuhkan waktu fermentasi yang berbeda.
2. Buat racikan bahan untuk proses fermentasi
Bahan yang dibutuhkan adalah em4, gula dan air. Em4 berfungsi untuk mempercepat pembusukan daun, sedangkan gula menjadi sumber tenaga mikroorganisme saat proses fermentasi. Perbandingan antara em4:gula:air adalah 1:1:50.
3. Campur daun kering dengan racikan em4 di ember, pastikan tercampur rata.
4. Tutup rapat ember
Tutup ember dan pastikan tidak ada lubang untuk masuk-keluarnya udara. Penutupan lebih baik menggunakan plastik karena akan mempercepat proses fermentasi.
5. Tunggu 15 hari
Setelah proses fermentasi selama 15 hari, keluarkan seluruh kompos dari ember dan angin-anginkan setidaknya sehari sebelum digunakan untuk memupuk tanaman.
Kompos yang sudah siap digunakan memiliki warna coklat kehitaman, teksturnya remah agak kasar, tidak berbau, berbentuk butiran gembur, dan menggumpal saat digenggam. Setelah 15 hari, kompos akan mengalami penyusutan bobot hingga setengahnya, hal ini disebabkan adanya aktivitas mikroorganisme saat proses fermentasi.
Selain menggunakan ember, pembuatan kompos dengan bahan organik lain seperti sampah rumah tangga (sisa makanan, buah dan sayur) juga bisa dilakukan menggunakan Biopori. Biopori adalah lubang vertikal yang dibuat di tanah dan digunakan sebagai pembuatan kompos dan resapan air.
Baca juga: Cara membuat Biopori Sederhana untuk Resapan Air dan Kompos