Bisa Jadi Cuan! Inilah Cara Menanam Jamur Tiram Di Rumah!

Apakah Anda mengetahui soal jamur tiram? Jenis yang tumbuh di dataran tinggi ini bisa menjadi ladang usaha yang menguntungkan di rumah, lo!

Namun, Anda harus mengetahui cara menanam jamur tiram terlebih dahulu. Tidak hanya itu, Anda pun harus memiliki lahan sendiri. Jangan ladang orang lain, ya.

Oh, iya, memang bagaimana penanaman atau budidaya jamur yang satu ini? Supaya tidak penasaran terus, mari, baca artikel ini hingga selesai.

Cara Menanam Jamur Tiram di Rumah

Kalau Anda pemula dan ingin belajar menanam jamur tiram jenis tiram di rumah, ada banyak langkah yang harus dilakukan. Berikut langkah-langkahnya.

1. Menyiapkan Rumah bagi Jamur

Selayaknya manusia, jamur pun butuh tempat tinggal, dan itu bernama kumbung. Kumbung adalah rumah untuk tumbuh.

Bentuk dari rumah (kumbung) ini umumnya ruangan yang berisi rak-rak untuk meletakkan media tanam (baglog) agar jamur tiram mampu diletakkan.

Bahan dari kumbung adalah kayu atau Anda bisa membuatnya dari bambu, sementara temboknya terbuat dari papan. Bagaimana dengan penutup atas? Anda bisa memakai genteng.

Perhatikan, bahan asbes tidak dianjurkan untuk atapnya karena dapat menghasilkan atau mendatangkan panas. Ukuran rumah jamur sendiri bisa 2 hingga 3 tingkat rak saja, ya.

2. Sudah Memiliki Baglog Jamur

Media tanam (baglog) terbuat dari serbuk gergaji kayu. Kalau Anda ingin membuat gergaji kayu dalam bentuk serbuk, Anda bisa menggunakan mesin penghancur balok kayu.

Setelah memiliki serbuknya, padatkan dalam plastik silinder kemudian lubangi salah satu ujungnya. Dari lubang itulah jamur tiram nantinya tumbuh dan muncul ke permukaan.

Untuk pemula, apabila tidak mau repot, baglog bisa dibeli dari para penyedia. Langkah ini memungkinkan para penanam pemula untuk fokus tanpa perlu membuat baglog sendiri.

3. Penanaman Bibit

Ada beberapa jenis bibit, di antaranya F0, F1, F2, dan F3. Bagi yang baru memulai kebiasaan ini, Anda tidak perlu bingung, ya.

Anda bisa menggunakan bibit F3, mengapa? Karena bibit tersebut termasuk yang siap tanam. Anda hanya perlu memasukkan F3 ke baglog (inokulasi).

Buka kapas penutup baglog, lalu masukkan bibit secara merata ke dalam lubangnya. Setelah itu, tutup kembali dengan kapas dan pasang cincin pengamannya.

Pastikan tangan dalam keadaan bersih, atau gunakan sarung tangan steril agar hasilnya tetap aman dan optimal.

4. Simpan di Tempat Lembap

Anda sudah menyelesaikan penanaman atau inokulasi? Jangan senang dulu, proses belum selesai, loh.

Nah, ini dia cara menanam jamur yang berikutnya, yakni inkubasi. Inkubasi termasuk proses yang memakan waktu lumayan lama (2–4 pekan). Durasi tergantung dari kelembaban ruangan.

Selama masa inkubasi, bibit jamur akan tumbuh menjadi miselium putih yang menyebar memenuhi baglog.

Idealnya, suhu dijaga antara 24–28°C dan kelembaban 60–70%. Baglog tidak perlu Anda buka, cukup simpan di tempat gelap, bersih, dan memiliki ventilasi baik.

Baglog sudah tertutup miselium putih merata? Nah, itu tandanya, semua siap Anda pindahkan ke kumbung.

Jika muncul warna selain putih, seperti hijau atau hitam, itu tanda kontaminasi dan sebaiknya segera dipisahkan.

5. Membuka Tutup Wadah Lalu Mulai Merawatnya

Masa inkubasi selesai, setelah itu, waktunya membuka wadah! Anda harus membukanya agar jamur bisa mulai tumbuh dengan baik.

Oh, iya, cahaya dalam ruangan harus cukup serta sirkulasi udara baik, ya. Supaya kelembapan terjaga, semprotkan air secara rutin.

Nah, itulah informasi perihal cara menanam jamur tiram. Hanya di rumah saja, Anda bisa melakukannya! Namun, jangan sembarangan, ya. Coba praktikkan penjelasan di atas dan semoga membantu!

Oh, iya, bagi Anda yang ingin memadatkan tempat tanam jamur tiram, kami memiliki solusinya! Hubungi 081215778768 (WA) untuk informasi dan pemesanan.