Cara Budidaya Jamur Tiram Di Rumah, Pemula Wajib Tahu!
Jika ingin memulai budidaya jamur, rasanya perlu untuk mengetahui bagaimana cara budidaya jamur tiram sederhana agar lebih mudah saat mempraktekkannya. Artikel kali ini akan membahas cara budidaya, bagaimana merawat dan memberantas hama, hingga cara memanen jamur yang baik dan benar.
Cara Budidaya Jamur Tiram
Secara sederhana, cara membudidayakan jamur tiram dapat dibagi menjadi 6 tahapan, yaitu:
1. Menyiapkan Kumbung
Hal pertama yang harus disiapkan dalam proses budidaya jamur tiram adalah menyiapkan kumbung. Kumbung adalah rumah untuk baglog jamur. Sangat disarankan untuk membuat dinding kumbung dengan triplek atau anyaman bambu untuk menjaga suhu dan kelembaban pada kumbung. Hindari membuat genteng menggunakan asbes atau seng karena 2 bahan tersebut menyerap panas. Jamur tiram membutuhkan lingkungan yang lembab supaya dapat tumbuh dengan maksimal.
Sebelum bisa digunakan, kumbung harus disemprot fungisida terlebih agar steril sehingga jamur bisa tumbuh maksimal serta mencegah munculnya hama. Kumbung bisa digunakan 2 hari setelah penyemprotan. Pastikan juga seluruh bagian kumbung bersih dari kotoran dan serangga seperti laba-laba.
2. Menyiapkan Rak untuk Baglog
Rak baglog bisa dibuat menggunakan kayu atau bambu. Jarak aman antar rak adalah 60 cm agar sirkulasi udara baik. Bentuk dan ukuran rak dapat menyesuaikan bentuk kumbung yang ada. Usahakan rak paling bawah berjarak 30 cm dari tanah untuk menghindari kelembaban yang berlebihan pada baglog.
3. Menyiapkan Baglog atau Membuat Baglog
Tahapan ini opsional, jika tidak memungkinkan untuk membuat baglog secara mandiri bisa membeli baglog yang sudah jadi langsung ke produsennya. Namun, jika ingin membuat baglog sendiri bisa baca artikel berikut: Cara membuat baglog.
Hal yang harus diperhatikan saat memilih baglog:
Usahakan untuk tidak membeli bibit jamur yang sudah berusia lebih dari 4 minggu karena ada kemungkinan tidak bisa tumbuh dengan maksimal.
4. Penyusunan Baglog
Selanjutnya adalah proses penyusunan baglog di rak. Jangan lupa untuk membuka penutup baglog. Ciri-ciri baglog yang siap ditumbuhkan yaitu seluruh permukaannya tertutup dengan serabut putih.
Baglog dapat disusun secara vertikal maupun horizontal. Masing-masing cara punya kelebihan dan kekurangan.
Penyusunan secara vertikal: mudah dalam proses penyiraman dan cocok jika kumbung yang dimiliki tidak luas.
Penyusunan secara horizontal: aman dari penyiraman yang berlebihan dan mudah dalam proses pemanenan. Kekurangannya adalah membutuhkan ruang yang lebih banyak.
5. Perawatan
Jamur akan tumbuh optimal di lingkungan dengan suhu 16 - 24 derajat, sangat penting untuk menjaga kumbung tetap pada suhu tersebut.
Cara Merawat Jamur Tiram
1. Melakukan penyiraman pada lantai di 3 hari pertama
2. Di hari selanjutnya lakukan penyemprotan dengan sprayer 2 - 3 kali sehari, usahakan penyemprotan membentuk kabut agar air tidak menggenang di baglog
3. Memenuhi 4 syarat tumbuh jamur: pH, kelembaban, sinar matahari dan oksigen (akan dijelaskan di bawah)
4. Memastikan baglog terhindar dari hama dan penyakit
5. Pemamenan Jamur
Jamur bisa dipanen 10 - 14 hari setelah tutup baglog dibuka. Biasanya dalam 1 baglog menghasilkan 500 - 800 gram jamur. Jamur yang sudah tumbuh maksimal harus segera dipanen karena jika tidak pinggiran jamur akan menguning dan tidak segar lagi.
Cara memanen jamur tiram:
1. Panen dilakukan di pagi atau sore hari sehingga kesegaran jamur lebih terjaga
2. Jangan menggunakan kuku tangan saat memanen, gunakan pisau steril
3. Pastikan akar pada jamur ikut terangkat
4. Saat memanen, pastikan media dalam baglog tidak ikut terangkat
Syarat Tumbuh Jamur agar Maksimal
Salah satu teknik budidaya jamur tiram adalah dengan menyediakan lingkungan yang tepat untuk baglog. Berikut 4 syarat yang harus dipenuhi agar jamur tumbuh maksimal:
1. pH atau Derajat Keasaman
Syarat tumbuh jamur tiram yang pertama adalah derajat keasaman (pH). pH yang ideal bagi pertumbuhan jamur adalah 6,8 - 7. Pastikan agar kumbung jamur selalu dalam pH tersebut karena jika pH terlalu rendah atau terlalu tinggi, pertumbuhan dan metabolisme jamur akan terganggu.
2. Kelembaban
Seperti yang kita tahu bahwa jamur mengandung banyak air. Untuk dapat tumbuh maksimal, jamur membutuhkan lingkungan dengan kelembaban 60 - 70%. Jika kurang dari itu, daging jamur akan kering dan rasanya pun kurang enak.
3. Sinar Matahari
Baglog tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung karena dapat merusak miselium yang akan membuat jamur tidak bisa tumbuh sama sekali. Jadi jangan meletakkan baglog di luar ruangan yang terpapar matahari langsung.
4. Oksigen
Meskipun dibudidayakan di dalam kumbung, jamur tetap membutuhkan oksigen yang cukup agar bisa tumbuh dengan optimal. Berikan jarak antar baglog dan pastikan kumbung jamur memiliki ventilasi untuk pertukaran udara. Oksigen ini sangat krusial karena jamur yang kekurangan oksigen akan kerdil bahkan mati.
Mengatasi Hama Jamur Tiram
1. Hama Ulat
Hama ulat jamur tiram bisa muncul karena kelembaban yang berlebihan pada baglog dan biasanya sering terjadi saat musim hujan. Baglog yang lembab ditambah sisa bonggol atau tangkai jamur dan kumbung yang kotor membuat hama ulat mudah berkembang.
Cara mencegah dan mengatasi hama ulat jamur tiram:
Mengatur sirkulasi udara untuk menghindari kelembaban yang berlebihan pada kumbung. Jika sudah terjadi serangan hama ulat, lakukan pembersihan kumbung dan sekitarnya dan lakukan penyemprotan formalin.
2. Hama Semut dan Laba-Laba
Semut dan laba-laba termasuk dalam hama pada jamur tiram. Hama tersebut dapat diatasi dengan membongkar dan membersihkan sarangnya. Bisa juga dengan bantuan bahan kimia yaitu penyemprotan insektisida. Namun, perlu diingat bahwa jamur yang kita tanam adalah jamur organik jadi akan lebih baik jika berpikir 2 kali saat akan menggunakan insektisida.
Itulah penjelasan mengenai cara membudidayakan jamur tiram. Jika tertarik untuk membudidayakan jamur dengan baglog buatan sendiri, baca artikel: Cara Membuat Baglog secara Sederhana