Fermentasi Jerami Dengan Bakteri Pengurai (EM4) Untuk Hewan Ternak

Ilustrasi orang yang melakukan fermentasi batang serealia. (Sumber: sarangib/Pixabay)
Melakukan fermentasi jerami bisa menggunakan EM4, bakteri pengurai yang mengandung berbagai mikroba.
Tujuan dilakukannya fermentasi adalah meningkatkan nilai gizi. Sebab pada akhirnya, hasil pengolahan tersebut akan diberikan kepada hewan ternak.
Lantas bagaimana cara fermentasi limbah jerami dengan EM4? Tanpa berbasa-basi, mari baca artikel ini hingga tuntas!
Apa Itu Fermentasi Jerami?
Fermentasi jerami adalah pengubahan batang-batang kering padi atau gandum menjadi makanan hewan ternak yang mudah ditelan dan lebih bergizi. Sapi atau kambing tidak akan sulit menelan pakan ini karena teksturnya menjadi lebih lembut.
Sebenarnya, peternak bisa langsung memberikan jerami kepada hewan ternak. Akan tetapi, kandungan gizinya kurang sehingga hasilnya kurang optimal. Itulah mengapa peningkatan kualitas itu penting.
Dengan melakukan fermentasi juga, pakan ternak yang sudah selesai diolah dan ditingkatkan kualitasnya ini bisa jadi cadangan makanan sewaktu musim kemarau. Jadi, si pemilik tidak kelimpungan perihal ini.
Cara Fermentasi Jerami dengan Bakteri Pengurai (EM4)
Bahan utama fermentasi untuk hewan ternak adalah jerami itu sendiri karena akan diolah menjadi pakan bagi mereka. Tidak hanya itu, siapkan cairan pengurai untuk mempersingkat dekomposisinya.
Selain kedua bahan tersebut, siapkan molase, wadah penyimpanan, pencacah jerami, dan air bersih. Jika semua bahan sudah siap, lakukan langkah-langkah di bawah ini:
1. Lakukan Pencacahan
Pertama, lakukan pencacah terhadap batang serealia, nama lain dari jerami yang berasal dari padi dan gandum. Kalau tidak dipotong alias ukurannya masih besar-besar, pengolahan terhambat.
Gunakan alat bantu yang dapat menghancurkan batang secara cepat, seperti mesin pencacah jerami. Bila dicacah secara manual, prosesnya tidak hanya memakan tenaga dan waktu. Namun, peluang pun bisa hilang.
2. Mencampur Jerami dengan EM4
Cara fermentasi jerami setelah mencacahnya adalah mencampur limbah ini dengan bakteri pengurai (EM4), air, dan molase, lantas aduk sampai semua bahan merata. Gunakan secukupnya (sesuai jerami yang diolah).
Baca Juga: Usaha Pupuk Kompos Dan Pakan ternak, Santai Tapi Menghasilkan
3. Taruh ke Wadah Penyimpanan
Bila semua sudah dicampur sampai rata, simpan olahan jerami ke dalam wadah, bisa tong atau ember. Letakkan wadah tersebut di tempat yang tidak basah atau mengandung air.
Kalau lokasi penyimpanan mengandung air, fermentasi bisa lembap dan malah menimbulkan kegagalan. Tutup ruangan dan tunggu hingga 2 minggu.
4. Periksa Hasil Fermentasi Batang Serealia
Buka wadah penyimpanan setelah 2 minggu. Perhatikan hasilnya apakah berhasil atau tidak. Tanda-tanda keberhasilan fermentasi tampak dari baunya yang segar dan teksturnya yang lembut pada saat disentuh. Berikan kepada sapi, kambing, atau domba yang Anda miliki.
Kalau setelah 14 hari tidak berhasil, berarti ada langkah atau tahapan yang tidak Anda lakukan. Jangan khawatir, solusinya ulangi dari awal. Jangan lupa perhatikan dan lakukan langkah-langkahnya dengan penuh rasa sabar.
5. Simpan Sebagian Pakan Ternak
Tidak mungkin hewan-hewan ternak Anda memakan makanannya sekaligus sampai habis. Oleh karenanya, simpan sebagian pakan ternak ke tempat yang sejuk dan punya ventilasi yang baik.
Mudahkan Proses Fermentasi Bersama Madanitec
Fermentasi jerami dengan pengurai atau EM4 adalah hal umum sederhana yang bermanfaat bagi peternak dalam meningkatkan mutu pakan ternak mereka.
Agar optimal dalam segi waktu dan pengerjaan fermentasi, Anda bisa menggunakan pencacah jerami dari Madanitec. Dapatkan garansi untuk pemeliharaan mesin pada setiap pembelian.
Segera konsultasi ke nomor 081215778768 agar Anda mengetahui informasi harga, pemesanan, dan mendapatkan katalog digital dari kami.