Limbah Dapur Tidak Selamanya Merusak, Begini Pemanfaatan Yang Baik
Limbah dapur yang menumpuk di tempat sampah (Sumber: kalhh/Pixabay)
Selama beraktivitas di dapur, sadar atau tidak sadar, kita sering kali membiarkan limbah dapur berserakan atau menumpuk tanpa tindakan.
Jika dibiarkan, tercium aroma tidak sedap dari tumpukan tersebut. Dalam beberapa kasus, ada bau yang sudah muncul dalam 3 hari.
Biar tidak bau, mengganggu, dan menimbulkan masalah, limbah-limbah dapur harus dimanfaatkan. Bagaimana caranya? Apa manfaat dan menggunakan apa?
Pengertian Limbah Dapur
Limbah dapur adalah benda-benda sisa yang berasal dari kegiatan memasak sehari-hari. Sifatnya yang mengurai dengan cepat membuatnya dikategorikan organik.
Waktu penguraian limbah organik ini bisa dalam kurun mingguan hingga bulanan saja. Tidak seperti penguraian sampah anorganik yang memakan waktu bertahun-tahun.
Dalam kehidupan sehari-hari sisa-sisa bahan masakan atau makanan menjadi sumber masalah, mulai dari skala kecil hingga besar.
Maka dari itu, jangan diendap sampai lebih dari sehari, lalu segera buang dengan benar. Namun ingat, jangan buang sembarangan.
Membuang limbah sembarangan sama saja memunculkan penyakit terhadap lingkungan di sekitar rumah Anda.
Mengapa Harus Dikelola?
Pengelolaan limbah skala rumahan perlu dilakukan supaya tidak menimbulkan bau busuk, mendatangkan tikus got, dan menurunkan kesuburan tanah.
Efek buruknya bisa meluas ke berbagai lintas kehidupan kalau ketiga tindakan tersebut sampai terjadi.
Aroma busuk yang muncul pertanda bahwa ada gas metana dan amonia. Keduanya bisa mengganggu kenyamanan dan mencemari O.
Di sisi lain, kemunculan tikus got bisa mengantar berbagai penyakit, seperti tifus dan diare ke tubuh manusia dalam atau luar rumah.
Sementara itu, unsur hara pada tanah menjadi tidak seimbang dan bisa membuat tanah sulit ditanam biji-bijian.
Baca Juga: Mengolah Limbah Organik rumah tangga Menjadi Pupuk Kompos
Manfaat Mengolah Limbah yang Ada di Dapur
Ada berbagai manfaat dari limbah di dapur yang bisa dirasakan makhluk hidup, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Memberikan kehidupan untuk tanaman: Sisa sayuran, buah, dan nasi basi diolah jadi kompos, membantu perbaikan struktur tanah, meningkatkan unsur hara, dan menyuburkannya.
- Menghilangkan bau tak sedap: Buang limbah atau olah dengan cara yang benar. Ini akan menghilangkan bau yang mengganggu indera penciuman kita.
- Mencegah kemunculan hewan pengganggu: Terhindar dari belatung, lalat, hingga tikus yang bisa mengacak-acak sampah hingga menebar bibit masalah kesehatan.
- Mengganti peran gas LPG: Energi biogas bisa menggantikan gas LPG untuk kebutuhan rumah, misalnya memasak.
- Mineral untuk tumbuhan: Air bekas cucian buah dan sayur mengandung mineral alami yang bisa digunakan kembali untuk menyiram tanaman. Jadi tidak perlu dibuang.
Sampah Dapur yang Menyuburkan Tanaman
Berikut merupakan contoh sampah dari dapur yang bisa menyuburkan tanaman:
- Ampas teh: Tanaman memerlukan nitrogen agar memiliki protein yang banyak. Oleh karenanya, ampas teh bisa digunakan sebagai penyubur.
- Cangkang telur: Kesehatan tanaman perlu diperhatikan. Manfaatkan cangkang telur sebagai penyehat tanaman dengan dicampur, dijadikan pupuk. Sebab cangkang telur punya kalsium dan karbonat.
- Ampas kelapa: Punya lemak kasar dan protein, bagus untuk tumbuhan dan tanah.Setidaknya taburkan ampas kelapa sebanyak 1 kali dalam 2 pekan.
- Nasi sisaan: Punya karbohidrat dan vitamin yang mampu hasilkan unsur hara, bagus untuk tanaman. Nasi sisaan juga mampu meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan.
- Kulit bawang: Kulit dari bawang putih dan merah mengandung kalium, fosfor, dan besi. Kulit bawang bisa dijadikan pestisida nabati karena mengandung auksin.
Baca Juga: Manfaat Biopori Terhadap Pengelolaan Sampah rumah tangga
Mesin Pengelolaan Limbah Dapur
Mencacah adalah salah satu proses dalam mengelola berbagai limbah untuk kebutuhan apa pun. Jika punya banyak sampah yang sekiranya bisa dicacah, lakukanlah.
Supaya semakin mudah, berikut rekomendasi mesin pengelolaan limbah dapur.
1. Pencacah Sampah Dapur dan Kohe
Pencacah sampah ini bisa mengolah limbah organik dan juga kotoran kambing menjadi pupuk kompos untuk kesejahteraan tanaman.
Bisa dipasang bensin atau diesel, mesin ini sanggup bekerja hingga menghasilkan 700 kg/jam. Stabil saat dipakai, bisa untuk kebutuhan edukasi, produksi, dan pengurangan volume sampah.
2. Pencacah Limbah Organik Mesin Bensin
Mesin ini sangat fleksibel soal memenuhi kebutuhan olah limbah dan menggunakan bensin sebagai sumber tenaganya.
Pilihan kapasitas ada banyak, mulai dari 50 kg, 500 kg, hingga 700 kg. Mau dipakai, tidak cuma untuk rumahan saja pun bisa, hanya saja sesuaikan juga dengan kondisi sekitar.
Oh, iya, terpasang roda pada beberapa model. Pergerakan menjadi mudah, mencacah pun tidak kerepotan.
Selain itu, ada tipe tertentu yang dapat diatur tingkat ketajaman atau saringan output-nya. Hasilnya? Cacahan dapat dibuat lebih halus dengan tipe yang dimaksud.
3. Pencacah Limbah Organik Diesel
Mesin ini digerakkan oleh diesel yang bertenaga tinggi. Selain tinggi, diesel pun terbilang lebih stabil untuk penggerak pencacah.
Mesin pencacah limbah organik diesel ini mampu mengolah limbah hasil aktivitas di rumah dalam volume besar.
Kapasitasnya mencapai 700 hingga 1.500 kg per jam, sangat tepat digunakan untuk skala industri, peternakan, maupun proyek pengolahan kompos.
Punya desain pun bisa disesuaikan dengan pilihan warna tertentu. Membuatnya profesional bagi pengguna yang membutuhkan mesin kuat dengan tampilan yang rapi dan menarik.
Limbah dapur bukan momok bagi kita, asal dikurangi jumlahnya serta diolah dengan benar. Pengolahan yang baik mestinya menggunakan perangkat mesin yang jitu.
Madanitec adalah produsen mesin sekaligus teman kepercayaan dalam masalah sampah. Konsultasikan mesin mana yang ingin Anda miliki bersama kami.
Hubungi kami sekarang melalui 081215778768 untuk beragam informasi perihal produk yang Anda butuhkan.
